Waspadai Gejala Chikungunya pada Anak dan Balita



Penyakit Chikungunya adalah jenis penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Meski cara penularannya sama-sama melalui gigitan nyamuk, tetapi penyakit chikungunya dan demam berdarah tentu berbeda. Namun bahaya penyakit chikungunya ini tak separah bahaya penyakit demam berdarah.

Cara paling mudah untuk mengenali gejala Chikungunya adalah dengan keberadaan demam yang terjadi tiba-tiba serta penderita merasakan nyeri sendi di seluruh bagian tubuhnya. Namun bagaimana jika yang mengalami adalah balita dan anak-anak?

Gejala Penyakit Chikungunya yang Harus Diwaspadai Pada Anak dan Balita

Penyakit Chikungunya memang bisa menyerang siapa saja. Dari mulai usia anak-anak hingga dewasa memiliki resiko yang sama untuk menderita penyakit ini. Nah jika penyakit ini terjadi pada balita yang mana belum bisa menyampaikan rasa sakit yang terjadi pada sendi di tubuh mereka, penyakit ini juga bisa dikenali dengan melihat gejala umum lainnya. Di antaranya sebagai berikut.

1. Rewel

Bayi atau balita yang mengalami penyakit Chikungunya bisa menjadi lebih rewel daripada biasanya. Dan hal itu terjadi secara tiba-tiba tanpa ada penyebab. Di mana biasanya bayi atau balita anteng atau tak rewel saat kondisi tubuh sedang sehat.

2. Muncul Ruam Di Tubuh

Kemunculan ruam pada tubuh bayi atau balita bisa terjadi sekitar 2 hingga 3 hari setelah alami demam. Ruam yang terlihat seperti adanya perubahan pigmen yang terjadi di beberapa bagian tubuh seperti lengan, bahu, punggung hingga sekujur tubuhnya.

3. Demam Tinggi

Ketika bayi atau balita Anda tiba-tiba alami gejala Chikungunya berupa demam yang tinggi yang disertai dengan mual dan muntah maka segera periksakan ke fasilitas medis yang terdekat. Ketika bayi alami demam saja sudah bisa terancam dehidrasi apalagi jika disertai muntah terus menerus, harus segera diatasi untuk hindari terjadinya dehidrasi yang bisa berakibat fatal.

Cara Pencegahan Penyakit Chikungunya Pada Anak dan Balita

Chikungunya banyak menyerang terutama di musim penghujan. Ini adalah jenis penyakit yang harus diwaspadai dengan benar karena penyakit chikungunya pada anak dan balita bisa memberikan resiko yang lebih berat. Di antaranya adalah terjadinya pembengkakan otak yang ditandai dengan ubun-ubun bayi yang terlihat cembung. Dan juga bisa terjadi infeksi bakteri yang lebih parah kondisinya. Maka dari itu, segera dilakukan pencegahan yang tepat dan cepat seperti berikut:

1. Gunakan Pakaian Tertutup dan Berwarna Cerah

Untuk menghindari gigitan nyamuk, anak disarankan untuk gunakan pakaian tertutup tetapi tetap nyaman serta tidak gerah saat dipakai. Selain itu, pakaian berwarna gelap dapat mengundang nyamuk datang. Maka dari itu, Anda dapat kenakan anak pakaian yang berwarna cerah.

2. Rajin Membersihkan Rumah dan Sekitarnya

Segera bersihkan lingkungan sekitar anak dan balita, terutama kamar dan lingkungan rumah. Singkirkan tumpukan benda tak terpakai yang bisa menjadi sarang nyamuk. Bersihkan lingkungan agar supaya tak ada air yang tergenang baik di wadah tak terpakai atau di parit yang bisa menjadi tempat tumbuhnya jentik nyamuk.

3. Gunakan Kelambu Bayi dan Jerat Kawat di Ventilasi

Gunakan kelambu dan jerat kawat halus untuk menutup bagian ventilasi rumah yang terbuka. Kelambu akan melindungi anak dan balita dari gigitan nyamuk yang bisa menyebabkan chikungunya dan demam berdarah. Meski penyakit chikungunya tak memiliki resiko yang fatal pada kesehatan, namun menurut para dokter ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan serangan penyakit chikungunya ini lebih beresiko.

Pada usia bayi, anak-anak, lansia di atas 65 tahun, dan pasien dengan komorbid seperti penyakit jantung, kolesterol dan diabetes memiliki risiko yang lebih tinggi terkena penyakit chikungunya. Sekian info singkat mengenai gejala chikungunya yang harus diwaspadai menyerang balita dan anak-anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Manfaat Kunyit Putih

Karakteristik kunyit putih sedikit berbeda dengan kunyit orange. Tekstur daging nya sedikit lunak dan rasa nya cenderung mirip dengan jahe, ...